Diffuser merupakan salah satu parameter aerodinamika penting di Formula 1, yaitu suatu komponen bersirip di bagian lantai, di antara roda belakang dan sayap belakang. Desain dari diffuser akan menentukan kecepatan aliran udara yang melalui mobil. Semakin cepat udara mengalir, maka semakin rendah tekanan udara yang ada di bawah mobil dan hal itu membuat mobil mendapatkan downforce yang tinggi. Downforce akan menentukan daya cengkeram (grip) mobil di lintasan dan juga kecepatan mobil.

Dengan fungsi yang vital tersebut, maka diffuser ini tak luput dari regulasi baru dimana pada musim 2009 ukurannya ditetapkan menjadi 1000mm untuk lebarnya, 350mm untuk panjang dan tinggi 175mm. Dengan regulasi tersebut, maka setiap tim diwajibkan memiliki ukuran diffuser yang sama dan diharapkan tingkat downforce yang dihasilkannya akan sama pula. namun ada beberapa tim F1 yang aktif mengembangkan diffuser baru dengan nama Double Decker Diffuser atau Diffuser Dua Tingkat.

Pada prinsipnya, diffuser baru ini memfokuskan tambahan aliran udara yang tercipta diatas lempengan dasar sasis mobil. Nah, aliran tersebut sebelumnya tidak dipikirkan, karena diffuser lama hanya mengalirkan udara dari bagian atas tersebut tanpa perlakuan apapun.

Sekarang dengan penambahan lubang di tengah membuat diffuser dua tingkat ini mempunyai tiga aliran udara, yaitu dua aliran angin di kanan dan kiri diffuser dari kolong mobil dan satu pada bagian tengah dari atas lempengan tersebut. Penambahan aliran udara ini jelas akan meningkatkan downforce yang hilang karena aturan regulasi. Terbukti beberapa tim F1 yang menerapkan diffuser baru sukses naik podium dibeberapa seri musim 2009 ini.